Judul : Tetap Mual Meski Sudah Diberi Obat Penghilang Rasa Mual, Mengapa?
link : Tetap Mual Meski Sudah Diberi Obat Penghilang Rasa Mual, Mengapa?
Tetap Mual Meski Sudah Diberi Obat Penghilang Rasa Mual, Mengapa?
Dokter, beberapa hari ini saya sering mual, tetapi hanya cairan saja yang dapat saya muntahkan. Saya juga sudah periksa ke bidan dekat rumah saya, jawaban sang bidan kondisi saja dan ahirnya saya diberi obat penghilang rasa mual dan vitamin B. Tetapi sampai sekarang saya tetap merasa mual, kenapa ya, Dok?
Nur Azizah (Wanita menikah, 28 tahun)
Nziz4hXXXXXX@gmail.com
Tinggi badan 158 cm, berat badan 49 kg
Jawaban
Mual adalah sensasi tidak menyenangkan, seolah mau muntah, sering terkait dengan keluarnya liur di mulut. Muntah dikendalikan oleh batang otak yang mengoordinasikan sejumlah aksi yang melibatkan otot rangka dan usus, menghasilkan semburan kuat isi dari saluran pencernaan bagian atas. Esensinya, muntah adalah refleks alamiah untuk membuang substansi yang membahayakan tubuh.
Penyebab umum dari mual dan muntah adalah gastroenteritis akut (diare), infeksi yang bukan berasal dari lambung dan saluran pencernaan (misalnya: otitis media, infeksi saluran kemih, meningitis, hepatitis), konsumsi obat atau zat tertentu [seperti: obat kemoterapi kanker, obat anti-inflamasi nonsteroid, digoksin, obat anti-aritmia, antidiabetik oral (terutama metformin), antibiotik (terutama erythromycin), sulfasalazine, nicotine patches, narkotik, obat antiparkinson, antikonvulsan, vitamin dosis tinggi].
Penyebab umum mual dan muntah yang lainnya antara lain: kehamilan (pada wanita usia reproduktif), keracunan makanan, tukak lambung, gastritis, gastro-oesophageal reflux disease, sindrom iritasi usus, migren, mual dan muntah kronis akibat virus, motion sickness, benign paroxysmal positional vertigo, gangguan serebrovaskuler (embolik/iskemik/hemoragik), hiperkalsemia, hipotiroidisme, gangguan (berupa: gastric outlet obstruction, small bowel obstruction, colonic obstruction), sindrom muntah siklik, konstipasi berat, kondisi setelah operasi perut, cholecystitis (infeksi kantung empedu), nephrolithiasis (batu ginjal), choledocholithiasis (batu saluran empedu), gastric dysrhythmias, gastroparesis (gangguan pengosongan lambung), bacterial peritonitis (infeksi bakteri di selaput pembungkus perut), anorexia nervosa (gangguan makan dimana penderitanya takut gemuk hingga badannya kurus), bulimia nervosa (suka makan berlebihan), uraemia, idiopathic functional dyspepsia atau post-prandial distress syndrome.
Nur Azizah (Wanita menikah, 28 tahun)
Nziz4hXXXXXX@gmail.com
Tinggi badan 158 cm, berat badan 49 kg
Jawaban
Mual adalah sensasi tidak menyenangkan, seolah mau muntah, sering terkait dengan keluarnya liur di mulut. Muntah dikendalikan oleh batang otak yang mengoordinasikan sejumlah aksi yang melibatkan otot rangka dan usus, menghasilkan semburan kuat isi dari saluran pencernaan bagian atas. Esensinya, muntah adalah refleks alamiah untuk membuang substansi yang membahayakan tubuh.
Penyebab umum dari mual dan muntah adalah gastroenteritis akut (diare), infeksi yang bukan berasal dari lambung dan saluran pencernaan (misalnya: otitis media, infeksi saluran kemih, meningitis, hepatitis), konsumsi obat atau zat tertentu [seperti: obat kemoterapi kanker, obat anti-inflamasi nonsteroid, digoksin, obat anti-aritmia, antidiabetik oral (terutama metformin), antibiotik (terutama erythromycin), sulfasalazine, nicotine patches, narkotik, obat antiparkinson, antikonvulsan, vitamin dosis tinggi].
Penyebab umum mual dan muntah yang lainnya antara lain: kehamilan (pada wanita usia reproduktif), keracunan makanan, tukak lambung, gastritis, gastro-oesophageal reflux disease, sindrom iritasi usus, migren, mual dan muntah kronis akibat virus, motion sickness, benign paroxysmal positional vertigo, gangguan serebrovaskuler (embolik/iskemik/hemoragik), hiperkalsemia, hipotiroidisme, gangguan (berupa: gastric outlet obstruction, small bowel obstruction, colonic obstruction), sindrom muntah siklik, konstipasi berat, kondisi setelah operasi perut, cholecystitis (infeksi kantung empedu), nephrolithiasis (batu ginjal), choledocholithiasis (batu saluran empedu), gastric dysrhythmias, gastroparesis (gangguan pengosongan lambung), bacterial peritonitis (infeksi bakteri di selaput pembungkus perut), anorexia nervosa (gangguan makan dimana penderitanya takut gemuk hingga badannya kurus), bulimia nervosa (suka makan berlebihan), uraemia, idiopathic functional dyspepsia atau post-prandial distress syndrome.
Penyebab lain yang juga perlu dipertimbangkan adalah: pankreatitis (infeksi pankreas), kolesistitis (infeksi empedu), appendicitis (infeksi usus buntu), diabetik ketoasidosis, krisis Addison, meningkatnya tekanan intrakranial, tertelan alergen atau zat iritan.
Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat direkomendasikan oleh dokter untuk mencari penyebab yang mendasari mual dan/atau muntah antara lain: pemeriksaan fungsi ginjal dan elektrolit, hitung darah lengkap, pemeriksaan enzim hati dan pankreas, glukosa.
Pemeriksaan penunjang lainnya yang dapat dipertimbangkan dokter seperti: marker inflamasi, urea, kalsium/fosfat, tes fungsi hati (termasuk albumin), screening nutrisi (termasuk zat besi), tes fungsi tiroid, investigasi kadar obat (contoh: digoksin, antikonvulsan, dsb), kadar kortisol puasa dengan/tanpa tes synacthen untuk penyakit Addison, deteksi transglutaminase jaringan dan total IgA. Pemeriksaan pencitraan (imaging studies) berupa: endoskopi saluran pencernaan atas dan CT scan perut.
Demikian penjelasan ini, semoga memberikan solusi.
Salam sehat dan sukses selalu!
dr. Dito Anurogo
Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat direkomendasikan oleh dokter untuk mencari penyebab yang mendasari mual dan/atau muntah antara lain: pemeriksaan fungsi ginjal dan elektrolit, hitung darah lengkap, pemeriksaan enzim hati dan pankreas, glukosa.
Pemeriksaan penunjang lainnya yang dapat dipertimbangkan dokter seperti: marker inflamasi, urea, kalsium/fosfat, tes fungsi hati (termasuk albumin), screening nutrisi (termasuk zat besi), tes fungsi tiroid, investigasi kadar obat (contoh: digoksin, antikonvulsan, dsb), kadar kortisol puasa dengan/tanpa tes synacthen untuk penyakit Addison, deteksi transglutaminase jaringan dan total IgA. Pemeriksaan pencitraan (imaging studies) berupa: endoskopi saluran pencernaan atas dan CT scan perut.
Demikian penjelasan ini, semoga memberikan solusi.
Salam sehat dan sukses selalu!
dr. Dito Anurogo
Demikianlah Artikel Tetap Mual Meski Sudah Diberi Obat Penghilang Rasa Mual, Mengapa?
Sekianlah artikel Tetap Mual Meski Sudah Diberi Obat Penghilang Rasa Mual, Mengapa? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Tetap Mual Meski Sudah Diberi Obat Penghilang Rasa Mual, Mengapa? dengan alamat link https://tipstopmarketing.blogspot.com/2015/02/tetap-mual-meski-sudah-diberi-obat.html
0 Response to "Tetap Mual Meski Sudah Diberi Obat Penghilang Rasa Mual, Mengapa?"
Post a Comment