Judul : HEMATOLOGI “ANEMIA”
link : HEMATOLOGI “ANEMIA”
HEMATOLOGI “ANEMIA”
ASUHAN KEPERAWATAN
GANGGUAN SISTEM HEMATOLOGI “ANEMIA”
Oleh :
Angga Adytama
Nim : 08.20.0972
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CAHAYA BANGSA BANJARMASIN
2010
PENDAHULUAN
Asuhan Keperawatan Gangguan Pada Sistem Hematologi “Anemia” Sistem hematology tersusun atas darah dan tempat darah diproduksi, termasuk sum-sum tulang dan nodus limfa. Darah adalah organ khusus, yamg berbeda dengan organ lain.
Untuk menjalankan fungsinya darah harus tetap berada dalam keadaan cairan normal. karena berupa cairan, selalu terdapat nahaya kehilangan darah dari sistem vaskuler akibat trauma. atau kegagalan sum-sum tulang atau keduanya dapat menimbulkan anemia. anemia bukan merupakan penyakit atau gangguan fungsi tubuh. secara fisiologis, anemia terjadi apabila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut O2 ke jaringan.
- Konsep Dasar MedikAnemia yang sering terjadi dalam masyarakat dapat digolongkan dalam beberapa bagian antara lain:
- Anemia Aplastik
- DefenisiIni terjadi karena ketidaksanggupan Sum-sum tulang untuk membentuk sel-sel darah.
- EtiologiPenyebab bisa congenital, idiopatik, kemoterapi, radioterapi, insektisida, obat-obat klorompenikol pasca he[atitis, kehanilan hemoglobinuria paroksisimal nokturnal.
- Manifestasi KlinikKlien tampak pucat, lemah purpura dan perdarahn
- FatofisiologiTimbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-sum dapat terjadi akibat invasi kuman, kekurangan nutrisi, selain pembentukan Hb terganggu akan menyebabkan terjadinya gangguan pada sirkulasi O2 dan nutrisi kejaringan tbuh dan mengakibatkan penurunan tekanan dalam sirkulasi paru dan terjadinya kelemahan serta kelelahan
- Penatalaksanaan Medik
- Transplantasi sum-sum tulang
- Pemberiam terapi imunosupresip dan globulin antitimosik (ATG)
- KomplikasiKomplikasi umum anemia meliputi gagal ginjal, paratesia dan kejang pada setiap tingkat anemia, pasien dengan penyakit jantung cenderung lebih besar kemungkinan mengalami anemia atau gejala gagal jantung kongestif daripada seseorang yang tidak mempunyai penyakit jantung.
- Anemia Defesiensi besi
- DefenisiKeadaan dimana kandungan zat besi tubuh total turun dibawah normal.
- EtiologiUmunya disebabkan oleh perdarahan kronik, investasi cacing tambang, diet yang tidak cukup, absorbsi yang menurun, kebutuhannya meningkat pada kehamilan, laktasi, perdarahan pasda saluran cerna, mestruasi, donor darah, hemoglobinuria, penyimpanan besi berkurang.
- Manifestasi KlinikSelain gejala umum anemia defesiensi Fe yang berat akan mengakibatkan perubahan kulit dan mukosa seperti lidah yang halus, keilosis dan sebagainya. Didapatkan tanda-tanda malnutrisi.
- FatofisiologiPenderita defesiensi besi yang berat lebih dari 40mg/100ml: Hb 6-7 grm/100ml mempunyai rambut yang rapuh dan halus serta kuku tipis, rata dan mudah patah, selain itu atropi papilla lida mengakibatkan lida tampak pucat, licin mengkilat, merah daging, meradang dan sakit, dapat juga timbul stomatis angularis, pesah-pecah dan kemerahan disudut mulut yang menimbulkan rasa nyeri.
- Penatalaksanaan Medik
- Mengatasi penyebab perdarahan misalnya pada ankilostomiasis diberikan antelimntik yang sesuai.
- Pemberian preparat Fe. seperti Fero Sulfat dan Fero Glukonat
- Anemia Defesiensi Asam Folat
- DefenisiAnemia ini terjadi karena terdapatnya penurunan cairan asam polat yang terjadi didalam tubuh.
- EtiologiKurangnya pasien mengkonsumsi daging dan daun-daunan yang hijau, pasien yang malnutrisi, alkoholisme.
- Manifestasi KlinikPerubahan megaloblastik pada mukosa juga dapat ditemukan gejala-gejala neurologist seperti gangguan kepribadian dan hilangnya daya ingat
- FatofisiologiKurangnya mengkonsumsi makanan yang mengandung asam folat sehingga penurunan absorbsi asam folat yang terjadi di saluran cerna tertentu dan biasanya pasien mengalami gangguan nutrisi.
- Pengatalaksanaan medikmeliputi pengobatan tahap penyebabnya dan dapat dilakukan pola dengan pemberian suplementasi asam polat oral 1mg/hari
- KomplikasiSerosis Hepatis
- Anemia Defesiensi B12
- Defenisi
Adalah Terjadinya penurunan cadangan vitamin B12yang ada dalam tubuh- EtiologiPada vegetarian yang tidak makan daging samasekali, gastrektomi, tidak adanya faktor intrinsik.
- Manifestasi KlinikPasien merasa lemah, pucat, tidak bertenaga, terjadi efek hematologist disertai pada efek organ lain terutama traktus gastrointestinal, mengalami gangguan lidah merah, halus, nyeri dan diare ringan.
- FatofisiologiAbdominalitas terjadi dimukosa gaster, dinding lambung mengalami atropi dan tidak mampu mengekresi faktor ontrinsik zat itu untuk mengikat vit B12 dari diet dan mengalir bersama sampai keilium dimana vitamin tersebut diabsorbsi tanpa adanya faktor intrinsik maka vitamin B12 yang diberikan tidak dapat diabsorbsi oleh tubuh mengakibatkan diare ringan.
- Pengatalaksanaan MedikDefesiensi vitamin B12 ditandai dengan pemberian Vit. B12. vegetarian dapat dicegah atau penambahan vitamin peroral atau melalui susu kedelai, bila disebabkan oleh kurangnya faktor intrinsik maka dapat diberikan vitamin B12 dangan injeksi IM.
- KomplikasiGagal jantung kongestif
- Anemia Megaloblastik
- DefenisiAdalah anemia yang terjadi oleh defisiensi B12dan asam folat yang menunjukkan perubahan yang sama antara sum-sum tulang dan darah tepi.
- EtiologiDefisiensi vitamin B12 dan asam folat
- Manifestasi KlinikPeningkatan jumlah abnormal sel darah normal, precursor eritroid dan meiloid besar dan aneh
- FatofisiologiAnemia perniosa dan asam folat ini merupakan prototip dari anemia megaloblastik. Anemia ini sering terjadi pada orang tua dengan malnutrisi, pencandu alkohol atau pada reamaja dan pada kehamilan dimana terjadi peningkatan kebutuhan untuk kebutuhan laktasi.
- Penatalaksanaan MedikPenambahan vitamin peroral atau melalui susu kedelai. Pemberian vit. B12 100gr/IM/tiap bulan dan pemberian diet seimbang
- Konsep Keperawatan
PENGKAJIAN
Riwayat Keperawatan
- Aktivitas/IstrahatGejalah :Keltihan, kelemahan, Malaise umum. Kehilangan produktivitas, penurunan semangat untuk bekerja. Toleransi terhadap latihan rendah. Kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyakTanda :Takikardia/takipnea. Letargi, menarik diri, apatis, lesu dan kurang tertarik pada sekitarnya. Kelemahan otot dan penurunan kekuatan. Ataksia, tubuh tidak tegak.
- SirkulasiGejalah : Riwayat kehilangan darah kronis. Riwayat endokarditis infektif kronis.Tanda : TD : Peningkatan sistolik dengan diastolic stabil dan tekanan nadi melebar. Distritmia;atnormalitas EKG. Bunyi jantung : murmus sitolik. Ekstermitas (warna) : Pucat pada kulit dan membrane mukosa.
- Integritas egoGejalah :Keyakian agama/budaya mempengaruhi pilihan pengobatan.Mis : penolakan transfuse darahTanda :Depresi
- EliminasiGejalah :Riwayat pilonefritis, gagal ginjal, Flatulen, sindrom, malabsorbsi, hematemesis, Diare atau konstipasi, penurunan haluaran urineTanda : Distensi abdomen
- Makan dan cairanGejalah :Penurunan masukan diet, nyeri mulut atau lidah, kesulitan menelan, mual dan muntah, dyspepsia, anoreksiaTanda :Lidah tampak merah daging/halus, membrane mukosa kering, pucat, Turgor kulit : buruk, kering tampak kisut, stomatitis dan glositis, Bibir : selitis
- HigieneGejalah :Kurang bertenaga, penampilan tak rapih
- NeurosensoriGejalah :Sakit kepala, Insomnia, kelemahan, sensasi menjadi dinginTanda :Peka rangsang, gelisah, defresi, cenderung tidur, apatis. Mental : tak mampu berespon lambat dan dangkal. Oftalmik : Hemoragis retina.
- Nyeri/KenyamananGejalah : Nyeri abdomen samara, sakit kepala
- PernafasanGejalah : Riwayat TB. Abses paru, nafas pendek pada istirahat dan aktivitasTanda : Takipnea, ortopnea, dan dispnea.
- KeamananGejalah : Riwayat terpajan terhadap bahan kimia, Gangguan penglihatan, penyembuhan luka buruk, sering infeksi.Tanda : Demam rendah, menggigil, berkeringat malam, limfadeuopati umum, peteki dan ekimosis.
- SeksualitasGejalah : Perubahan aliran menstruasi, hilang libido, impotent.Tanda : Serviks dan dinding vagina pucat.
- Penyuluhan dan pembelajaranGejala : Kecenderungan keluarga untuk anemia
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada penderita anemia adalah
- Perubahan perfusi jaringan b/d penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman O2/nutrient ke sel
- Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan dan keletihan
- Gangguan pertukaran gas b/d Peningkatan tekanan dalam sirkulasi paru
- Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan membran mukosa oral
- Resiko tinggi kerusakan integritas kulit b/d adanya peradangan perubahan sirkulasi
- Nyeri b/d adanya kulit yang pecah, licin dan meradang
- Diare b/d perubahan proses pencernaan
- Ansietas b/d perubahan situasi kesehatan
- Kurang pengetahuan b/d salah interpretasi informasi.
INTERVENSI DAN RASIONAL
- Perubahan perfusi jaringan b/d penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman O2/nutrient ke jaringan tubuh
- Awasi tanda vital, kaji pengisian kapiler, warna kulit/membran mukosa, dasar kuku.
Rasional→ Memberikan informasi tentang derajat/keadekuatan ferfusi jaringan dan membantu kebutuhan intervensi
- Catat keluhan rasa dingin, pertahankan suhu lingkungan dan tubuh hangat sesuai indikasi
Rasional→Vasokontriksi menurunkan sirkulasi perifer
- Berikan O2 tambahan sesuai indikasi
Rasional→Memaksimalkan transport O2 kejaringan
- Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan dan keletihan
- Kaji kemampuan pasien untuk melakukan tugas/aktivitas normal, catat laporan keleahan keletihan dan kesulitan menyelesaikan tugas
Rasional→Mempengaruhi pilihan intervensi/bantuan
- Kaji kehilangan/gangguan keseimbangan gaya jalan kelemahan otot
Rasional→Menunjukkan perubahan neurology karena defesiensi vit B12, mempengaruhi keamanan pasien/resiko cedera
- Awasi TD, nadi, pernafasan selama dan sesudah aktivitas
Rasional→Manifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk membawa jumlah O2 adekuat
- Anjurkan vasien untuk menghentikan aktivitas palpitasi, nyeri dada, kelemahan dan pusing terjadi
Asional→Regangan/stress kardiopulmonal lebih bannyak dapat menimbulkan dekompensasi.
- Gangguan pertukaran gas b/d Peningkatan tekanan dalam sirkulasi paru
- Kaji frekuensi kedalaman dan dan kemudahan pernafasanRasional→Manifestasi distress pernafasan tergantung pada derajatketerlibatan paru dan status kesehatan umum
- Observasi warna kulit membran mukosa dan kuku, catat sianosis periferRasional→Sianosis kuku menunjukkan vasokontriksi atau respon tubuhterhadap demam/ menggigil namun sianosis daun telinga, membran mukosa dan sekitar mulut menunjukkan hipoksemia sistemik
- Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan membran mukosa oralMandiri :
- Kaji riwayat nutrisi termasuk makanan yang disukaiRasional→Mengidentifikasi defisiensi menduga kemungkinan intervensi
- Observasi dan catat masukan makanan pasienRasional→Mengawasi masukan kalori atau kualitas konsumsi makanan
- Berikan dan Bantu hygiene mulut yang baik sebelum dan sesudah makanRasional→Meningkatkan nafsu makan
Kolaborasi :
- Konsul pada ahli giziRasional→Membantu dalam membuat rencana diet untuk kebutuhanindividual
- Berikan obat sesuai indikasi misalnya vitamin dan suolemen mineralRasional→Kebutuhan pergantian tergantung pada tipe anemia
- Resiko tinggi kerusakan integritas kulit b/d adanya peradangan perubahan sirkulasi
- Kaji integritas kulit, perubahan turgor kulit, gangguan warna, hangat lokal, eritema, eskoriasi.Rasional→Kondisi kulit dipengaruhi oleh sirkulasi, nutrisi dan imobilisasi
- Bantu untuk latihan rentang gerak pasif dan aktifRasional→Meningkatkan sirkulasi jaringan, mencegah statis
- Nyeri b/d adanya kulit yang pecah, licin dan meradang
- Kaji nyeri, perhatikan lokasi, intensitasRasional→untuk mengetahui intervensi yang akan diberikan, bermanfaat dalam mengevaluasi nyeri
- Berikan rendam duduk atau lampu penghangat bila diindikasikanRasional→untuk meningkatkan perfusi jaringan dan perbaikan, perbaikan penyembuhan
- Diare b/d perubahan proses pencernaan
- Observasi warna feses, konsistensi, frekuensi dan jumlahRasional→membantu mengidentifikasi penyebab/faktor pemberat dan intervensi yang tepat
- Auskultasi bunyi ususRasional→bunyi usus secara umum meningkat pada diare dan menurun pada konstipasi
- Awasi masukan dan haluaran dengan perhatian khusus pada makanan/cairanRasional→mengidentifikasi dehidrasi, kehilangan berlebihan atau alat dalam mengidentifikasi defesiensi diet.
- Ansietas b/d perubahan situasi kesehatan
- Kaji tingkat rasa takut pada klien dan orang terdekat perhatikan tanda pengingkaranRasional→Membantu menetukan jenis intervensi yang diperlukan
- Akui kenormalan perasaan pada situasi saat iniRasional→mengetahui perasaan normal dapat menghilangkan takut bahwa klien kehilangan kontrol
- Dorong orang terdekat berpartisipasi dalam asuhan keperawatan sesuai indikasiRasional→Keterlibatan meningkatkan perasaan berbagi, menguatkan perasaan berguna dan memperkecil rasa takut.
- Kurang pengetahuan b/d salah interpretasi informasi.
- Tinjau tujuan untuk persiapan pemeriksaan diagnostikRasional→Ansietas tentang ketidaktahuan meningkatkan stress yang selanjutnya meningkatkan beban jantung
- Jelaskan bahwa dara diambil untuk pemeriksaan laboratorium tidak akan memperburuk anemiaRasional→Ini sering merupakan kekuatiran yang tidak diungkapkan yang dapat memperkuat ansietas pasien.
EVALUASI
- Tanda vital stabil, membran mukosa warna mera mudah, pengisian kapiler baik. haluaran urine adekuat.
- Melaporkan peningkatan toleransi aktivitas
- Mempertahankan integritas kulit
- Mendemonstrasikan ventilasi dan ogsigenasi adekuat pada jaringan ditunjukkan oleh GDA/Oksimetri dalam rentang normal
DAFTAR PUSTAKA
- Burner dan Suddart. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol. 2 Edisi 8 . EGC Jakarta. 1996
- Hardjono, H. dkk. 2003, Interpensi Hasil Test Laboratorium Diagnostik. Penerbit Unhas (Lephas) Anggota IKAPI. Makassar
- Marilyn E. Doengoes, Mary Frances Moorhouse, Alice G. Geissler. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi III. EGC. Jakarta . 1993
- Ziliwu, 2003, Kumpulan Asuhan Keperawatan, Makassar.
Demikianlah Artikel HEMATOLOGI “ANEMIA”
Sekianlah artikel HEMATOLOGI “ANEMIA” kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel HEMATOLOGI “ANEMIA” dengan alamat link https://tipstopmarketing.blogspot.com/2010/10/hematologi-anemia.html
0 Response to "HEMATOLOGI “ANEMIA”"
Post a Comment